Siapa yg tidak jengah mendengar keputusan "mutasi" apalagi keputusan itu mendadak?
Siapa yg tidak shock mendengar keputusan sepihak, tanpa diberikan hak untuk menjawab, hak untuk bertanya, hak untuk memperbaiki diri?
Siapa yang tidak marah diperlakukan seperti itu? Rasanya seperti ditikam..!!!
Organisasi macam apa yang memperlakukan karyawan seperti itu?
Seharusnya, jika memang ada karyawan yang bermasalah dan akan dimutasi, maka tahapan punishment dan warning seperti Surat Peringatan harus dilakukan. Karyawan diberitahu letak kesalahan, diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, lalu dievaluasi sejauh mana perbaikan yang dilakukan. Jika memang dinilai tidak ada perbaikan, maka barulah diputuskan untuk dilakukan punishment, berupa mutasi atau dikeluarkan. Proses coaching dan counselling harus tetap dilakukan oleh supervisor langsung. Peran ini secara inheren melekat kepada peran dan fungsi supervisor. Jika seorang supervisor berteriak-teriak tidak suka dengan perilaku anak buahnya, patut dipertanyakan sejauh mana supervisor itu memerankan perannya dalam proses coaching dan counselling. Belumlah SP dikeluarkan sudah teriak minta karyawan dikeluarkan. Supervisor macam apakah itu? Tahukan anda bahwa karyawan itu adalah human capital, yang bisa dibina dan didevelop?. Kalau kemudian beralasan pernah diberikan verbal warning, warning seperti apa? pernahkah di mention letak kesalahannya secara detail? Apakah karyawan mengakui kesalahannya? berapa lama karyawan tersebut diberi waktu untuk memperbaiki diri? Lingkup kerja kita sangat kecil. Kebijakan yang salah langkah, sekecil apapun, bisa menimbulkan suasana tidak kondusif.
Monday, June 15, 2009
Tuesday, June 2, 2009
Belum ada judul tuh..
4 bulan sudah aku berada di posisi ini. Sebagai HRD Manager di sebuah supermarket terkenal di bilangan Pacific Place. Jika harus flashback, rasanya amat tidak mungkin aku berada di sini. Hanya karena gerakan Tangan-Nya lah yang mendudukan aku di posisi ini. Diawali karir sebagai salesman obat, yang lebih dikenal sebagai Medical representative, setiap pagi harus naik motor mengelilingi rumah sakit dan prakter dokter di Palembang, mulai dari RS Pusri sampai ke RS Pertamina Plaju, sampai harus upcountry ke Jambi. Sungguh suatu perjalanan hidup yang sangat ku nikmati. 3 tahun lamanya aku bekerja sebagai salesman obat, lalu mencoba tantangan baru sebagai trainer di perusahaan farmasi nasional yang cukup besar. Kalo dulu masarin obat, kali ini harus menerangkan komposisi dan benefit obat ke salesman obat, agar mereka bisa jualan ke dokter. He3...lumayan nambah ilmu terutama di bidang farmasi, kedokteran, dan terlebih lagi ilmu Training Management. Dapet banget. And now, sebagai posisi HRD Manager, tentunya harus menguasai banyak hal mengenai HR terutama HR operational. Mulai dari recruitment, training and development, career development untuk karyawan, compensation and benefit sampai harus ngurus jamsostek. Fuih...challenge nya banyak banget n ilmunya harus segera ku kejar. Mempeung ngora keneh...gambatte ne!
Subscribe to:
Posts (Atom)