Sunday, November 25, 2007

Evaluasi Training

    Perkembangan bisnis dewasa ini tidak bisa dipungkiri, berkembang sangat cepat dan dinamis. Pertumbuhan jumlah penduduk, akselerasi penemuan dan inovasi produk baru menuntut perusahaan untuk selalu bersikap proaktif meningkatkan kinerja sumber daya manusia agar selalu up to date dengan perkembangan jaman. Maka, banyak sekali bermunculan pelatihan-pelatihan yang diadakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Namun, selama ini yang menjadi kendala adalah, apakah ada suatu metode yang bisa mengukur seberapa efektifkah pelatihan yang diberikan? apakah pelatihan tersebut merupakan cost center only, or bisa juga meningkatkan benefit bagi perusahaan? Jawabannya, Ada! Yaitu dengan melakukan Evaluasi training. Mau tau...yuukksss....
 
PENTINGNYA EVALUASI TRAINING
    Evaluasi Training umunya dilaksanakan untuk:
1. Mengetahui tingkat efektifitas training yang diselenggarakan
2. Continuous Emprovement (training berkelanjutan)
 
5 LEVEL EVALUASI TRAINING
    Pada dasarnya, sebelum mengukur efektivitas training yang diselenggarakan harus jelas terlebih dahulu sasaran dari setiap training yang diadakan. Sasaran training yang didefinisikan dengan jelas dan spesifik sangat membantu dalam menentukan evaluasi training yang akan dilakukan.
 
Level 1: Reaction
    Evaluasi ini mengukur bagaimana reaksi kepuasan peserta training terhadap program training yang diikuti berdasarkan presepsi dan apa yang dirasakan oleh peserta. Hal yang diukur mencakup materi training, fasilitator dan fasilitas training
 
Level 2: Learning
    Evaluasi tingkat 2 mengukur seberapa jauh dampak program training yang diikuti peserta dalam hal peningkatan pengetahuan, keahlian, dan perilaku mengenai suatu hal yang dipelajari dalam training. Biasanya data evaluasi diperoleh dengan membandingkan hasil dari pengukuran sebelum training (pre-test) dan sesudah training (post-test) dari setiap peserta.
 
Level 3: Application/Behaviour
    Evaluasi dilakukan sebagai usaha untuk mengetahui apakah pengetahuan, keahlian dan perilaku serta sikap yang baru sebagai dampak dari program training, benar-benar dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan di dalam perilaku kerja sehari-hari dan berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian sasaran kerja individu dan organisasi.
 
Level 4: Result/Business impact
    Tingkat ini mengukur keberhasilan program training dari sudut pandang bisnis dan organisasi. bagaimana hasil training berpengaruh terhadap bisnis atau lingkungan kerja/bagian yang disebabkan karena adanya peningkatan kinerja peserta training. Alat ukur yang biasa dipakai adalah kuantitas, kualitas, waktu, habits, cost dan customer satisfation yang berhasil ditingkatkan (atau diturunkan) oleh peserta training.
 
Level 5 : Return of Training Investment (ROTI)
    Evaluasi ROTI dilakukan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi yang telah dikeluarkan untuk training pemgembalian invesgtasi yang telah dikeluarkan untuk training.
 
Taken form the book:
 How to measure the 5 levels of Training Evaluation
 
 

1 comment:

Anonymous said...

nanya:
kalo L2, membandingkannya itu gimana rumusnya ya?
misalnya sebelum training nilai pre-testnya 30, sesudahnya jadi 80, berapa efektifitasnya? gimana kategori disebut efektif?
thanks...