Landak dan Rubah
Kisah mengenai rubah dan landak ini diambil dari Yunani kuno. Kisah ini menceritakan tentang sang rubah yang selalu memikirkan strategi untuk menyerang landak, dan sang landak yang mempunyai duri sebagai pertahanan.
Seperti kita tahu, rubah adalah binatang yang cerdik dan licik, mampu menyusun banyak sekali strategi yang kompleks untuk menyelinap menyerang landak. Selama berhari-hari rubah mengelilingi sarang landak, menunggu saat yang tepat untuk menerkam. Cepat, rapi, cantik, cekatan, dan ahli. Itulah ciri cirinya. Landak, sebaliknya, adalah binatang berduri, berjalan dengan badan bergoyang-goyang, melewatkan hari-harinya yang sederhana, mencari makan siang dan memelihara rumahnya.
Rubah dengan cerdik menunggu dalam keheningan di jalan setapak. Landak, memikirkan urusannya sendiri, mengeluyur langsung ke jalur rubah. "Aha, kena kau sekarang", begitu pikir rubah. Dengan sigap, sang rubah berlari menyerang landak. Mencium adanya bahaya, landak mengangkat kepalanya dan berpikir, "Mulai lagi deh. Apa dirimu gak pernah belajar?". Landak langsung menggulingkan diri membentuk bola berduri dan menggelindingkan tubuhnya ke semua arah. Melihat pertahanan landak, sang rubah seketika menghentikan serangan. Mundur kembali ke dalam hutan, rubah mulai memikirkan serangan baru. Setiap hari, terjadi beberapa kali pertempuran landak dan rubah, dan walaupun rubah semakin cerdik, landak selalu menang.
Berdasarkan cerita ini, Isaiah Berlin, dalam bukunya The Hedgehog and the Fox, membagi manusia menjadi dua kelompok dasar: Rubah dan landak. Rubah mengejar banyak akhir pada waktu yang sama dan melihat dunia dalam semua kerumitannya. Mereka, kata Berlin, tidak pernah memajukan pemikiran mereka ke dalam satu konsep keseluruhan atau visi yang menyatukan dan membimbing segala sesuatu. Landak, di lain pihak, menyederhanakan dunia yang kompleks menjadi ide untuk mengorganisasikan, mempunyai prinsip dasar atau konsep tunggal yang menyatukan dan membimbing segala sesuatu. Tidak masalah betapa kompleks dunia, landak mengurangi semua tantangan dan dilema menjadi sederhana. Untuk landak, apapun yang tidak berian dengan ide landak adalah tidak relevan.
Konsep Landak: Kesederhanaan dalam 3 lingkaran
Konsep landak, adalah konsep yang sangat sederhana, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan
1. Dibidang apa anda dapat menjadi yang paling baik di dunia
Hanya karena anda memiliki suatu kompetisi inti tidak selalu berarti anda dapat menjadi yang paling baik di bidang itu.
2. Apa yang menggerakkan mesin ekonomi anda
Mampu menghasilkan arus kas yan bertahan lama dan mendatangkan laba
3. apa yang amat anda minati
Idenya adalah bukan merangsang minat, tapi menemukan apa yang membuat anda berminat
Meski pun konsep landak ini diluncurkan oleh Jim Collins untuk manajemen perusahaan, namun konsep ini pun dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh, tanyakan pada diri sendiri, apakah untuk posisi yang anda tempati hari ini, apakah benar merupakan minat anda, sehingga dalam bekerja mampu melaksanakan tugas dengan semangat? Ataukah hanya sekedar "yang penting gue kerja", atau "yang penting gue udah manager". Silahkan tanyakan pada diri sendiri, dan kembalikan pada Konsep Landak. Semoga anda mendapatkan jawaban, dan melakukan yang terbaik untuk Anda.
No comments:
Post a Comment